News & Research

Reader

CEO Microsoft Janjikan Investasi USD1,7 Miliar untuk Teknologi Cloud dan AI di Indonesia
Tuesday, April 30, 2024       15:08 WIB

Ipotnews - Microsoft Corp. akan menginvestasikan USD1,7 miliar untuk membangun infrastruktur komputasi awan ( cloud ) dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Chief Executive Officer Microsoft, Satya Nadella mengumumkan investasi tersebut akan dilakukan selama empat tahun. Perusahaan ini juga berjanji untuk membantu melatih 2,5 juta orang di Asia Tenggara dengan keterampilan AI, termasuk 840.000 orang di Indonesia
Pernyataan tersebut disampaikan Nadella setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (30/4), dalam perjalanan tur ke tiga negara di Asia Tenggara. Perusahaan-perusahaan besar global seperti Microsoft, sebelumnya lebih berfokus pada ekonomi raksasa seperti Cina dan India.
Asia Tenggara, termasuk Indonesia, belakangan ini menjadi lebih populer karena para CEO korporasi global tengah mencari posisi karena meningkatnya ketegangan geopolitik. Kawasan ini menjadi salah satu medan pertempuran terbesar bagi raksasa teknologi dan perusahaan rintisan dari Cina dan AS.
Sebelum Nadella, Jensen Huang dari Nvidia Corp. dan Tim Cook dari Apple Inc. juga melakukan kunjungan tingkat tinggi ke Jakarta, untuk mengincar populasi muda dan melek teknologi seiring dengan melemahnya pertumbuhan China.
"Revolusi intelijen akan menjadi perubahan besar berikutnya dalam kurva pertumbuhan PDB," kata Nadella kepada ratusan peserta yang hadir dalam sebuah acara perusahaan di Jakarta, termasuk para pengembang perangkat lunak, menteri, dan CEO.
"Hal ini akan memiliki dampak nyata bahkan di Indonesia, di mana kita akan mendapatkan pertumbuhan ekstra sebesar 10%-12%," imbuhnya seperti dikutip Bloomberg.
AI menjadi agenda utama bagi Nadella saat mengunjungi berbagai negara dan konferensi mulai dari India hingga Forum Ekonomi Dunia. Ia mendorong negara dan pebisnis untuk berinvestasi di bidang teknologi dan melatih penduduknya, sambil berbicara tentang potensi AI untuk meningkatkan perekonomian secara keseluruhan.
Nadella, yang memimpin Microsoft 10 tahun yang lalu, telah berbicara dengan lantang tentang potensi teknologi di Asia Tenggara.Dari Jakarta, ia dijadwalkan untuk mengunjungi Bangkok dan Kuala Lumpur akhir pekan ini.
Microsoft dan para pesaingnya seperti Google milik Alphabet Inc. dan Meta Platforms Inc. terjerat dalam pertarungan untuk dominasi AI. Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington dan merupakan perusahaan paling bernilai di dunia itu, telah bergabung dengan OpenAI untuk menantang keunggulan Google selama dua dekade dalam pencarian di internet.
Microsoft bertaruh pada teknologi AI generatif demi merebut kembali kepemimpinan di sektor teknologi , dan menganggap Asia sebagai pasar utama dan tempat berkumpulnya talenta. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan inisiatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia, termasuk mendirikan pusat data pertama di negara ini. Microsoft membuka pusat data pertamanya di Malaysia sekitar tiga tahun yang lalu.
Indonesia siap menawarkan insentif kepada Microsoft untuk investasinya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan pada acara tersebut. "Insentif apa yang Anda dapatkan di India, di Thailand - di mana saja - kami bisa memberikan yang lebih baik," ujarnya.
Indonesia telah menawarkan pulau Bali dan ibu kota baru Nusantara sebagai lokasi potensial untuk pusat riset dan data Microsoft, kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. Pemerintah juga mengumumkan rencana untuk menawarkan kewarganegaraan ganda kepada diaspora yang terampil sebagai bagian dari upaya untuk membendung  brain drain  talenta lokal.
Microsoft memanfaatkan investasi senilai USD13 miliar di OpenAI untuk menciptakan serangkaian asisten AI dan berbagai fitur yang terijalin ke dalam produk mulai dari Windows dan Office hingga mesin pencari Bing. Sebagian besar dari produk-produk tersebut dikenakan biaya tambahan untuk digunakan oleh pelanggan.
Microsoft dikabarkan juga telah mengeluarkan dana besar-besaran untuk memperluas jaringan pusat data globalnya guna memenuhi permintaan yang terus meningkat akan layanan AI. Pengeluaran modal Microsoft mencapai USD14 miliar selama kuartal pertama, hingga akhir Maret lalu. (Bloomberg)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM